Biota Malam

Lagi-lagi gelap gulita, alarm alam mulai berdering suara serangga “krriiik-krriiik”….
Terdengar juga mamalia lain “tokeeek” bunyi suaranya.
Hemz… sebuat aja itu tokek, “kwuuuk” nah ini adalah suara bunglon sekeluarga tokek juga…
Kebetulan malam ini sesaat lepas waktu maghrib desaku terasa redup, ya maklum saja aliran listrik yag menerangi kesibukan melepas lelah desaku sedang mati….
Adzan shalat isya’ pun hanya terdengan satu kali itupun hanya terasa sayup….
Sebuah desa yang sepi makin terasa sepi… aku yang duduk diteras rumah merasakan heningnya desaku… udara yang masih alami, terpikir olehku jikalau apa yang aku rasaan sekarang ini masih bias gk dinikmati oleh keturunanku nantinya… kelelawar mencari makan sedang asyik manjat pohon jambu didepanku, memang aroma harum ranum jambu tercium tak elak mengundang mahkluk malam ini… jangkrikpun tak henti-hentinya bernyanyi…desa yang tenggelam malam ini, depan teras kudengar beberapa warga bercengkrama diteras sambil menunggu lampu nyala…bulan malam ini sungguh tak bersahabat… sinar yang kuandaikan saat ini hanya nampak… mukanya tertutup tirai alam.. jangkauan pandangan mata tak libih dari lima meter saja…

“lha…” suara itulah yang kutunggu, suara serentak samping dan depan rumah tanda listrik nyala… kutengok dibelakang mbahku sedang meniup botol dengan sumbu sumbu berapi..”fuuuh”, seketika itu mengalirah aktifitas aliran “tanda petir” mulai lampu, televise hingga handphone… uh nyamuk juga terasa senang, mereka mulai mencari pori-pori membuat retakan dihidungnya… pohon-pohon terlihat bergoyang pula, ha ha ha… selamat menunaikan ibadah shalat isya’. Malampun mulai beranjak, bulanpun mulai menampakkan parasnya… permadani bertabur bintang menghiasi tembok alam.


0 komentar:

Post a Comment

penulis ucapkan terima kasih