NASIB RAKYAT BERADA DIRAKYAT CERDAS

Pesta demokrasi sedang dihelat negara kita, terlihat kesibukan mensosialisasikan pemilu terhadap rakyat mengidikasikan pemilu merupakan sesuatu yang sangat berharga. Pemilihan umum klai ini merupakan salah satu diantara berbagai agenda negara yang didalamnya dipertaruhkan jiwa bangsa. Sekian banyak partai politik yang memperebutkan kursi pemerintahan pada pemilu kali ini, bukan tidak mungkin masa depan sebuah negara menjadi taruhan pada siapa negara akan dipimpin. Kampanye politik oleh masing-masing parpol sudah berjalan.Sebuah pilihan yang membentuk suatu keyakinan dihadapkan kepada rakyat.
Dengan pilihan yang begitu banyak disertai sistem pemilu sekarang yang berbeda dari pemilu sebelumnya, rakyat dituntut menjadi pemilih cerdas yang bisa menentukan wakil rakyat yang tepat memegang pemerintahan. Harus bisa menilai kapabilitas dari masing-masing caleg, bisa dinilai dari hasil diskusi, pengalaman organisasib yang dimiliki para caleg dan rakyat harus kritis terhadap visi dan misi yang diusung para calon. Jangan hanya berpatok pada kampanye jalanan seperti poster dan sejenisnya. Banyak diantara pakar komunikasi politik beranggapan kampanye kali ini cenderung seperti kampanye badut, fakta terjadi dilapangan banyak para caleg dalam memperoleh massa dengan menghadirkan artis-artis top, dengan harapan fans siartis bsa menjadi massa partai, bahkan sampai pada kontrak politik antara caleg dan pemilih dengan isi kontrak apabilaa caleg menang maka pemegang kontrak akan mendapatkan sejumlah imbalan, mereka tidak perduli bahwa jalan yang digunakan melanggar, bagi mereka para caleg adalah kursi yang empuk yang bisa seenknya datang tidur dan pulang. namun yang paling tragis bahwa mereka para caleg tidak berfikir dalam akan pemilu ini untuk kepentingan rakyat sehingga harus diselenggarakan dengan tidak main-main.
Bagaimana sebuah kapal pesiar dikutub utara ingin pulang apabila hanya nakoda dan beberapa awak kapal saja yang berada diruang kendali sementara awak kapal lainnya hanya duduk-duduk didek kapal sambil menikmati kursi empuk dan berbagai hiburan, sementara para penumpang sudah tak tahan berada ditengah kebekuan dibawah nol derajat celcius setiap detik nyawa dipertaruhkan akibat kegilaan awak kapal. Ditengah kelaparan dan penyakit yang sudah mendera penumpang mengusulkan kepada nakoda kapal untuk melakukan pemilihan awak kapal baru untuk mengisi bagian-bagian yang ditinggal para awak yang tak bertanggung jawab, penumpang tahu bahwa hasil yang diperolehnya nanti bisa membawa mereka pada dua pilihan, pilihan pertama kapal bisa pulang dengan penumpang selamat atau pilihan kedua bila mereka salah memilih awak kapal akan penuh mayat.
Mengingat politik kita yang kompleks dengan berbagai partai yang mengusung beraneka visi dan misi, satu suara kita sangat menentukan. Oleh karena itu, dalam memilih, jangan sampai demokrasi kita jual dengan sejumlah rupiah atau sebuah materi. Akan tetapi rakyat harus menjadi pemilih yang cerdas, apa tindakan yang dilakukan pemilih yang cerdas? Pemilih cenderung melakukan beberapa tahap sebelum menentukan pilihan final. tahap pengenalan, pemilih harus mengenal terlebih dahulu caleg mereka. tahap ketertarikan, pemilih merasa tertarik akan kelebihan-kelebihan seorang caleg diantara para caleg. minat, sudah masuk pada tahap ini pemilih cenderung sudah masuk dalam menentukan pilihan. Keyakinan pemilih sudah menemukan pilihan mereka dan terakhir diwujudkan dalam tidakan yaitu mencontreng sistem pemilu saat ini.
Selamatkan sumberdaya yang ada dengan mencerdaskan bangsa, pertahankan pancasila sebagai ideologi bangsa dengan semboyan “bhineka tunggal eka” berbeda-beda namun tetap satu jua. Dengan semakin cerdas pemilih diharapkan kapal pesiar mendekati pulau yang penuh kedamaian.


Panenpari@yahoo.co.id